Kisah Nabi Isa as (3): Kelahiran Nabi Isa as

Suatu saat, malaikat datang kepada Maryam dengan membawa berita gembira bahwa kelak akan lahir dari rahimnya seorang anak yang sangat istimewa. Anak tersebut akan lahir dengan Kalimatullah, yaitu sekiranya ALLAH berkata langsung kepada sang janin: Jadilah, maka jadi, dengan tanpa melalui hubungan senggama terlebih dahulu. Nama anak yang akan dilahirkannya tersebut adalah Isa bin Maryam.

Hal ini dikisahkan dalam Al-Quran Surat Ali Imron ayat 45-47.

Ali Imron ayat 45
اِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُۖ اسْمُهُ الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيْهًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِيْنَۙ

Arti:
Ingatlah), ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (fir-man) dari-Nya (yaitu seorang putra), namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

Ali Imron ayat 46

وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَّمِنَ الصّٰلِحِيْنَ 

Arti: 
dan dia berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian dan ketika sudah dewasa, dan dia termasuk di antara orang-orang saleh.”


Surat Ali Imron ayat 47

قَالَتْ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ وَلَدٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ ۗ قَالَ كَذٰلِكِ اللّٰهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۗاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

Arti:
Dia (Maryam) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.

Selain di surat Ali Imron di atas, Alquran juga merekam kisah ini dalam surat Maryam ayat  16-23.

Maryam bingung bagaimana akan ada anak darinya sedang ia adalah seorang yang tak pernah berhubungan dengan laki-laki. Tapi lalu ia menyadari bahwa semua (karunia) ini adalah ayat-ayat Allah. Singkat cerita, Maryam mengandung dan mengalami hal-hal yang lazimnya dialami Ibu hamil. 

Lalu ketika dirasa akan tiba waktu melahirkan. Dengan merasakan gerakan bayi dalam perut yang semakin keras, Maryam berjalan menjauh (ke Baitul Lahm/Betlehem, sekitar 10 km sebelah selatan Baitul Maqdis) dan melahirkan dengan susah payah seorang diri di bawah pohon kurma. 

Sambil berkata (Maryam): aduhai alangkah baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi sesuatu yang berarti. 

Ditengah kepayahan, haus dan lapar karena melahirkan, Allah mengilhamkan pada Maryam agar menggoyang pohon kurma yang menjadi tempatnya bersandar dan seketika buah kurma berguguran sehingga ia dapat memakannya. Selain itu Allah juga mengalirkan anak sungai yang jernih di bawah kaki Maryam, sehingga ia dapat meminumnya. 


Beberapa waktu setelah melahirkan, Maryam kembali kepada kaumnya dengan membawa bayi Isa. Seperti telah diduga, kaumnya akan mengolok-oloknya. 

"Bagaimana bisa gadis suci mempunyai anak tanpa ayah padahal bapak ibumu sekali-kali bukanlah pezina." Begitulah redaksi olok-olok itu dan yang lain semacamnya. Tapi Maryam diam karena ia sudah berjanji akan puasa bicara selama hari itu. 

Hingga al-Masih sendiri yang dalam buaian berbicara bahwa ia adalah hamba Allah, Ia (Allah) memberinya Alkitab, Ia (Allah) menjadikannya Nabi. 

Kisah ini tertulis dalam Al-Quran Surat Maryam. Anda bisa membacanya secara lengkap pada surat Maryam ayat 22-37.

Berita ini (kelahiran Isa) menyebar cepat, diketahui kaum Yahudi Majusi dsb. Sampai pula pada Herodes, Kaisar perwakilan Romawi di Palestina (pada saat itu Palestina berada dalam jajahan bangsa Romawi) bahwa ada bayi yang lahir secara ajaib (tanpa ayah), bisa bicara ketika masih bayi merah yang kelak akan jadi Nabi.

Takut kekuasaannya tergusur, maka Herodes membunuh semua bayi dan anak-anak yang yang ada saat itu. Mengetahui hal tersebut, Maryam melarikan diri ke Mesir membawa Al-Masih yang masih kecil. Kembali lagi ke Palestina saat umur Al-Masih 12 tahun.

Pada umur 12 itu, sudah tampak tanda kenabian pada diri Isa. Pernah berdiskusi dan mendebat rahib Yahudi yang sedang mengajarkan Taurat dan mampu mempertahankan argumennya di hadapan para Rahib itu. 

Wallahua'lam

Tulisan lain dari Kisah Nabi Isa as:
1. Keluarga Imron 
2. Maryam, Anak Yang dinadzarkan 
3. Isa Diutus Menjadi Nabi dan Rasul dan siapakah Hawariyyun 
4. Bagaimana HAwariyyun Sepeninggal Nabi Isa 
5. Turunnya Nabi Isa ke Bumi

Comments